Kamis, November 22, 2012

- -- ---

Tetesan infus masih jatuh teratur
Lambat,
Memandangnya kadang membuat fokus untuk menerawang entah ke alam mana
Hampir buram pandangan lainnya, hanya fokus pada tetes cairan bening dalam tabung menuju selang dan berbaur dalam pekat merah darah

Tiga hari sudah ia terkurung dalam ruangan ini
Tiga hari ia merasakan dinginnya besi yang membuat pedih lapisan bawah kulitnya
Tiap kali petugas beseragam putih itu mamsukan cairan berwarna lain lewat jarum.

Tapi wajahnya kini lebih merona
Tidak pasih seperti pertama kami tergopoh membawanya
Menuju ruangan besar dengan banyak orang tekapar menunggu pertolongan
Ruangan yang hampir dalam puluhan menit
Diisi oleh orang baru yang dibawa dengan mobil berlampu di bagian atas dan mengeluarkan suara berisik

Malam itu, bukan hanya ia yang merasa sesak
Aku pun sesak,
Sesak dengan pikiran yang akupun tak tau apa yang aku pikirkan
Sesak dengan pertanyaan-pertanyaan petugas
Bukan tentang kondisi dia
Tapi bagaimana prosedur disini
Sesak dengan kebingungan
Sedangkan kaki dan tangan
Sama seperti ia, lemas hampir bergetar
Hanya saja aku masih sanggup untuk berdiri dan sedikit berlari kesana-sini

Saat ini
Agak lebih tenang,
Meski tetap saja ketika memandang wajahnya pulas
Memandang tetesan infus
Ada cairan lain dari mata ini yang sepertinya tergoda
Melihat bebasnya cairan itu menetes
Dan coba-coba ingin meluncur
Memberi kehangatan yang sebenarnya aku butuhkan
Aku coba tahan

Sampai nanti,

  
161112 11.26 ruang nuri RSUDAM